PANEN MAKIN BERTAMBAH DENGAN PUPUK NASA



TEKNIK BUDIDAYA KEDELAI UNGGUL







A. TENTANG KEDELAI

Kedelai atau kacang kedelai, merupakan salah satu jenis tanaman biji-bijian yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia Timur seperti kecap, tahu, dan tempe. Berdasarkan peninggalan arkeologi, tanaman kedelai telah dibudidayakan sejak 3500 tahun yang lalu di Asia Timur. 

Kacang kedelai merupakan sumber utama minyak nabati dan protein nabati dunia. Penghasil utama kedelai di dunia adalah Amerika Serikat meskipun kedelai praktis baru dibudidayakan masyarakat di luar Asia setelah 1910.

Di Indonesia, kedelai menjadi sumber gizi protein nabati utama, meskipun Indonesia harus mengimpor sebagian besar kebutuhan kedelai. Ini terjadi karena kebutuhan akan kedelai putih di Indonesia yang tinggi. Kedelai putih bukanlah asli tanaman tropis sehingga hasilnya selalu lebih rendah daripada di Jepang dan Cina. Pemuliaan serta domestikasi belum sepenuhnya berhasil mengubah sifat fotosensitif kedelai putih. Namun di sisi lain, kedelai hitam yang tidak fotosensitif justru kurang mendapat perhatian dalam pemuliaan, padahal dari segi adaptasi lebih cocok bagi Indonesia.
  

Dan ketergantungan akan kedelai impor pun sangat memprihatinkan, karena seharusnya kita mampu mencukupi kebutuhan sendiri. Hal ini dikarenakan produktivitas rendah dan semakin meningkatnya kebutuhan kedelai. Oleh sebab itu, PT. Natural Nusantara berusaha membantu dalam meningkatkan produksi secara kuantitas, kualitas dan kelestarian lingkungan sehingga kita bisa bersaing di era pasar bebas.


B. SYARAT TUMBUH


Tanaman kedelai dapat tumbuh pada segala jenis tanah asalkan tata air (drainase) dan tata udara (aerasi) tanah cukup baik, dengan curah hujan 100-400 mm/bulan, suhu udara 230C – 300C, kelembaban 60% – 70%, pH tanah 5,8 – 7 dan ketinggian kurang dari 600 m dpl.


C. PENGOLAHAN LAHAN PERTANIAN
  
Untuk pengolahan lahan sebagai berikut :
  • Tanah dibajak, digaru dan diratakan.
  • Sisa-sisa gulma dibenamkan.
  • Selanjutnya buat saluran air dengan jarak sekitar 3-4 m.
  • Setelah itu tanah dikeringanginkan tiga minggu baru ditanami.
  • Siramkan pupuk POC NASA yang telah dicampur air secara merata di atas bedengan dengan dosis kurang lebih 1 botol (500 cc) POC NASA diencerkan dengan air secukupnya untuk setiap 1000 m² (10 botol/ha).
  • Hasil akan lebih maksimal jika menggunakan SUPER NASA, cara penggunaannya sebagai berikut: => Alternatif 1 : Satu botol SUPERNASA dijadikan larutan induk dengan cara diencerkan dalam 3 lt air  . Selanjutnya setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan.  => Alternatif 2 : Setiap 1 gembor volume 10 lt diberi 1 peres sendok makan SUPER NASA untuk menyiram 5-10 meter bedengan.


D. PENANAMAN KEDELAI
  
Berikut ini untuk cara penanamannya :
  • Pertama rendam benih kedelai dalam POC NASA dengan dosis 2 cc / liter selama 0,5 jam dan dicampur Legin (Rhizobium) untuk tanah yang belum pernah ditanami kedelai.
  • Buat jarak tanam antar tugalan berukuran 30 x 20 cm, 25 x 25 cm atau 20 x 20 cm.
  • Selanjutnya buat lubang tugal sedalam 5 cm dan masukkan biji 2-3 per lubang.
  • Kemudian tutup benih dengan tanah gembur dan tanpa dipadatkan.
  • Waktu tanam yang baik akhir musim hujan.


E. PENJARANGAN DAN  PENYULAMAN

Kedelai mulai tumbuh kira-kira umur 5-6 hari, Proses seleksi benih yang tidak tumbuh diganti atau disulam dengan benih baru yang akan lebih baik jika dicampur Legin. Penyulaman sebaiknya sore hari.


F. PENYIANGAN

Penyiangan pertama dilakukan pada saat  umur 2-3 minggu, lalu penyiangan ke-2 pada saat tanaman selesai berbunga (sekitar 6 minggu setelah tanam). Penyiangan ke-2 ini dilakukan bersamaan dengan pemupukan yang ke-2.


G. PEMBUBUNAN
  

Pembubunan dikerjakan  dengan hati-hati dan tidak terlalu dalam agar tidak merusak perakaran tanaman. Luka pada akar akan menjadi tempat penyakit yang membahayakan bagi tanaman kedelai itu sendiri.


H. PEMUPUKAN

Berikut ini dosis untuk pemupukannya :




POC NASA diberikan 2 minggu sekali semenjak tanaman berumur 2 minggu, dengan cara disemprotkan (4 – 8 tutup POC NASA/tangki).

Total kebutuhan POC NASA untuk pemeliharaan 1-2 botol per 1000 m2 (10 – 20 botol/ha). Dan akan lebih bagus jika penggunaan POC NASA ditambahkan dengan HORMONIK (3 – 4 tutup POC NASA + 1 tutup HORMONIK/tangki). Pada saat tanaman berbunga jangan melakukan penyemprotan, karena dapat mengganggu penyerbukan, akan lebih aman jika disiramkan.


I. PENGAIRAN DAN PENYIRAMAN


Penyesuaian pengairan kedelai lebih cocok dengan kondisi tanah yang lembab tetapi tidak becek. Kondisi seperti inilah yang dibutuhkan sejak benih ditanam hingga pengisian polong. Saat menjelang panen, tanah sebaiknya  dalam keadaan tidak basah.


J. PENANGGULANGAN HAMA DAN PENYAKIT


1. Aphis glycine

Kutu ini dapat menularkan virus SMV (Soyabean Mosaik Virus). Menyerang pada saat awal pertumbuhan dan masa pertumbuhan bunga dan polong. Gejalanya layu, dan pertumbuhannya terhambat. Pengendalian: (1) Jangan tanam tanaman inang seperti: terung-terungan, kapas-kapasan atau kacang-kacangan; (2) buang bagian tanaman terserang dan bakar, (3) gunakan musuh alami (predator maupun parasit); (4) semprot Natural BVR atau PESTONA dilakukan pada permukaan daun bagian bawah.


2. Kumbang daun tembukur (Phaedonia inclusa)

Bertubuh kecil, hitam bergaris kuning. Bertelur pada permukaan daun. Gejalanya larva dan kumbang memakan daun, bunga, pucuk, polong muda, bahkan seluruh tanaman. Pengendalian: di semprotkan PESTONA.


3. Ulat polong (Ettiela zinchenella)

Gejala: pada buah terdapat lubang kecil. Saat buah masih hijau, polong bagian luar berubah warna, dan di dalam polong terdapat ulat gemuk hijau dan kotorannya. Pengendaliannya dengan menanam tepat waktu.


4. Kepik polong (Riptortis lincearis)

Gejala: polong bercak-bercak hitam dan menjadi hampa.


5. Lalat kacang (Ophiomyia phaseoli)

Menyerang tanaman muda yang baru tumbuh. Pengendalian : Saat benih ditanam, tanah diberi POC NASA, kemudian setelah benih ditanam, tanah ditutup dengan jerami . Setelah benih menjadi kecambah kurang lebih satu minggu dilakukan penyemprotan dengan PESTONA. Penyemprotan diulangi pada waktu kedelai berumur 1 bulan.


6. Kepik hijau (Nezara viridula)

Saat pagi hari kepik hijau berada di atas daun, dan saat matahari bersinar kepik hijau turun ke polong, memakan polong dan bertelur. Umur kepik dari telur hingga dewasa antara 1 sampai 6 bulan. Gejala: polong dan biji mengempis serta kering. Biji bagian dalam atau kulit polong berbintik coklat.


7. Ulat grayak (Spodoptera litura)

Gejala : kerusakan pada daun, ulat hidup bergerombol, memakan daun, dan berpencar mencari rumpun lain. Pengendaliannya dengan cara sanitasi dan disemprotkan dengan Natural VITURA  pada sore/malam hari (saat ulat menyerang tanaman).


8. Penyakit Layu Bakteri (Pseudomonas sp.)

Gejala : tanaman layu mendadak bila kelembaban terlalu tinggi dan jarak tanam terlalu rapat. Pengendaliannya dengan menanam Varietas tahan layu, sanitasi kebun, pergiliran tanaman dan diberikan Natural GLIO.


9. Penyakit layu (Jamur tanah : Sclerotium Rolfsii)

Penyakit ini menyerang tanaman umur 2-3 minggu, saat udara lembab, dan tanaman berjarak tanam pendek. Gejala : daun sedikit demi sedikit layu, dan menguning. Penularannya melalui tanah dan irigasi. Upaya pengendaliannya dengan menanam varietas tahan dan tebarkan Natural GLIO di awal.


10. Anthracnose (Colletotrichum glycine )

Gejala: daun dan polong bintik-bintik kecil berwarna hitam, daun yang paling rendah rontok, polong muda yang terserang hama menjadi kosong dan isi polong tua menjadi kerdil. Pengendaliannya dengan memperhatikan pola pergiliran tanam yang tepat dan cegah dengan Natural GLIO sejak awal.


11.Penyakit karat (Cendawan Phakospora phachyrizi)

Gejala: daun tampak bercak dan bintik coklat. Dapat dikendalikan dengan cara menanam kedelai yang tahan terhadap penyakit dan semprotkan Natural GLIO + gula pasir.


12. Busuk batang (Cendawan Phytium Sp)

Gejala : batang menguning kecoklat-coklatan dan basah, kemudian membusuk dan mati. Pengendalian dengan memperbaiki drainase lahan dan tebarkan Natural GLIO di awal.



K. PANEN KEDELAI DAN PASCA PANEN





Untuk panen dilakukan apabila sebagian besar daun sudah menguning, akan tetapi bukan karena serangan hama atau penyakit, lalu gugur. Buah mulai berubah warna dari hijau menjadi kuning kecoklatan dan retak-retak, dan polong sudah kelihatan tua, disertai batang berwarna kuning agak coklat dan gundul.

Kedelai dipetik umur 75-100 hari jika kedelai dijadikan sebagai bahan konsumsi. Namun jika kedelai untuk benih kedelai  dipetik umur 100 – 110 hari, agar kemasakan biji betul-betul sempurna dan merata.

Setelah pemungutan kedelai selesai, selanjutnya seluruh hasil panen hendaknya segera dijemur selama kurang lebih 3 hari. Sesudah kering sempurna maka kedelai akan mudah pecah sehingga bijinya mudah di keluarkan. Brangkasan disingkirkan dan ditampi agar terpisah dari kotoran-kotorannya. Selanjutnya biji yang sudah kering dan bersih dimasukkan ke dalam karung dan dipasarkan atau disimpan.


Semoga artikel ini bermanfaat untuk pembaca dan selamat bertanam..!

Untuk informasi lebih jelasnya dan konsultasi  lebih lanjut maupun order Produk NASA mohon untuk menghubungi  kami di :


Hp  : 0878 3965 8300

atau kunjungi website kami di :








Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "PANEN MAKIN BERTAMBAH DENGAN PUPUK NASA "

Posting Komentar